Profil Desa Donomulyo
Ketahui informasi secara rinci Desa Donomulyo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Donomulyo, Kecamatan Secang, Magelang. Wilayah agraris subur yang dikenal sebagai pusat budidaya ikan air tawar dan pertanian padi. Temukan geliat ekonomi, potensi perikanan, serta kehidupan masyarakatnya yang harmonis.
-
Sentra Perikanan Air Tawar
Desa Donomulyo merupakan pusat unggulan budidaya ikan air tawar di Kecamatan Secang, dengan komoditas utama seperti lele, nila, dan gurami yang menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
-
Basis Pertanian Padi
Didukung oleh kondisi geografis yang subur dan sistem irigasi yang baik, sektor pertanian padi menjadi fondasi ketahanan pangan dan mata pencaharian utama bagi sebagian besar masyarakat desa.
-
Lokasi Strategis
Terletak di persimpangan jalur vital yang menghubungkan Magelang, Semarang, dan Temanggung, Desa Donomulyo memiliki keuntungan geografis yang mendukung mobilitas penduduk dan distribusi hasil ekonomi.
Desa Purwosari, sebuah wilayah yang subur di Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menampilkan wajah perdesaan yang dinamis dan berdaya. Lebih dari sekadar hamparan sawah yang hijau, desa ini merupakan pusat denyut nadi ekonomi kreatif yang berbasis pada kearifan lokal. Di sini, tradisi agraris sebagai lumbung padi berpadu secara harmonis dengan ketekunan para perajin anyaman bambu dan produsen makanan ringan tradisional. Purwosari menjadi contoh nyata bagaimana sebuah desa mampu mengoptimalkan potensi ganda, yakni ketahanan pangan dan industri kerajinan rakyat, untuk menopang kesejahteraan dan membangun identitas komunal yang kuat di tengah tantangan zaman.
Geografi dan Wilayah Administratif
Desa Purwosari secara administratif terletak di bagian dari Kecamatan Secang, dengan luas wilayah mencapai 219 hektare atau 2,19 kilometer persegi. Topografi wilayahnya sebagian besar merupakan dataran rendah dengan lahan yang sangat subur, menjadikannya lokasi yang ideal untuk kegiatan pertanian sawah. Lanskap desa ini didominasi oleh pemandangan persawahan yang teratur, diselingi oleh area permukiman penduduk yang tertata dan kebun-kebun rakyat.Secara geografis, letak Desa Purwosari cukup strategis. Wilayahnya berbatasan langsung dengan beberapa desa lainnya yang turut membentuk ekosistem sosial dan ekonomi di sekitarnya. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Candisari dan Desa Secang. Sementara di sebelah timur, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Pucang. Batas di sebelah selatan ialah Desa Donomulyo dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Girikulon. Lokasinya yang terhubung dengan baik ke pusat kecamatan dan jalan raya utama memberikan kemudahan akses untuk mobilitas penduduk serta kelancaran distribusi hasil pertanian dan produk kerajinan. Keberadaan sumber daya air yang memadai untuk irigasi menjadi faktor kunci yang mendukung keberhasilan sektor pertanian di wilayah ini.
Demografi dan Tatanan Sosial
Berdasarkan data kependudukan terakhir, jumlah penduduk Desa Purwosari tercatat sebanyak 3.961 jiwa. Dengan luas wilayah 2,19 kilometer persegi, maka kepadatan penduduk desa ini mencapai sekitar 1.808 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup signifikan untuk sebuah desa, menggambarkan komunitas yang hidup berdampingan secara erat dalam tatanan permukiman yang terpusat.Struktur sosial masyarakat Desa Purwosari sangat lekat dengan nilai-nilai agraris dan semangat gotong royong. Sebagian besar penduduk usia produktif terlibat dalam sektor pertanian, baik sebagai pemilik lahan, penggarap, maupun buruh tani. Generasi muda pun banyak yang melanjutkan tradisi ini, sembari sebagian lainnya merambah ke sektor industri rumah tangga dan jasa. Kehidupan berkomunitas ditandai oleh ikatan sosial yang kuat, di mana acara-acara seperti hajatan, kerja bakti, dan kegiatan keagamaan menjadi momen penting untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga. Tatanan sosial yang rukun dan kooperatif ini menjadi modal utama dalam menjaga stabilitas dan mendorong pembangunan desa secara kolektif.
Denyut Ekonomi: Pertanian dan Kerajinan Lokal
Perekonomian Desa Purwosari berdiri kokoh di atas dua pilar utama: pertanian dan industri rumah tangga. Sebagai desa agraris, Purwosari dikenal sebagai salah satu lumbung padi di Kecamatan Secang. Lahan sawah yang luas dan subur dikelola secara intensif oleh para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), menghasilkan panen padi yang melimpah setiap musimnya. Selain padi, para petani juga menanam komoditas palawija seperti jagung dan sayuran untuk diversifikasi hasil dan pendapatan.Di sisi lain, Desa Purwosari memiliki identitas yang kuat sebagai pusat kerajinan dan makanan olahan. Salah satu produk unggulan yang paling menonjol ialah besek bambu. Kerajinan anyaman bambu yang dijadikan wadah serbaguna ini diproduksi secara turun-temurun oleh para perajin di berbagai dusun. Seorang perajin lokal menyatakan, "Keterampilan menganyam ini kami dapatkan dari orang tua. Hampir setiap rumah di sini bisa membuatnya. Besek dari Purwosari sudah dikirim ke berbagai pasar, terutama untuk kebutuhan wadah makanan tradisional atau bingkisan."Potensi ekonomi kreatif lainnya yang menjadi andalan yaitu produksi slondok, makanan ringan renyah yang terbuat dari singkong. Industri rumahan slondok telah menjadi sumber pendapatan penting bagi banyak keluarga. Proses produksinya yang masih mempertahankan cara-cara tradisional menghasilkan cita rasa yang khas dan digemari oleh pasar. Keberadaan UMKM slondok dan besek bambu ini menunjukkan kemampuan masyarakat Purwosari dalam mengolah sumber daya alam menjadi produk bernilai tambah, menciptakan lapangan kerja, dan menggerakkan roda perekonomian desa secara mandiri.
Pemerintahan dan Pembangunan Infrastruktur
Pemerintahan Desa Purwosari berfungsi sebagai motor penggerak pembangunan dan fasilitator bagi kebutuhan masyarakat. Dipimpin oleh seorang kepala desa beserta jajaran perangkatnya, kantor desa menjadi pusat pelayanan administrasi dan koordinasi program pembangunan. Prioritas pembangunan desa dalam beberapa tahun terakhir difokuskan pada peningkatan infrastruktur dasar yang menunjang aktivitas ekonomi warga.Melalui alokasi Dana Desa dan sumber pendanaan lainnya, pemerintah desa telah merealisasikan berbagai proyek strategis, seperti perbaikan dan pengerasan jalan usaha tani, pembangunan saluran irigasi, serta normalisasi drainase untuk mencegah banjir di area permukiman. Pembangunan infrastruktur jalan ini secara langsung mempermudah para perajin dan petani dalam mendistribusikan produk mereka ke pasar. Selain pembangunan fisik, pemerintah desa juga aktif memberikan dukungan bagi pengembangan UMKM. Program pendampingan, fasilitasi akses permodalan, serta promosi produk lokal menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan daya saing ekonomi Desa Purwosari.
Kehidupan Keagamaan dan Budaya
Landasan kehidupan masyarakat Desa Purwosari tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai keagamaan dan budaya yang mengakar kuat. Mayoritas penduduknya merupakan pemeluk agama Islam yang taat, menjadikan masjid dan musala sebagai pusat kegiatan spiritual dan sosial. Selain sebagai tempat pelaksanaan ibadah salat lima waktu, masjid juga menjadi pusat penyelenggaraan pengajian, peringatan hari besar Islam, serta pendidikan agama bagi anak-anak melalui Taman Pendidikan Al-Qur`an (TPQ).Suasana religius ini berjalan seiring dengan pelestarian budaya dan tradisi lokal. Semangat gotong royong, yang dalam bahasa Jawa dikenal sebagai "sambatan", masih sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari. Warga saling membantu tanpa pamrih dalam berbagai kegiatan, mulai dari mendirikan rumah, mempersiapkan acara pernikahan, hingga merawat fasilitas umum. Kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi, termasuk keahlian dalam menganyam bambu dan mengolah hasil pertanian, merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Desa Purwosari yang terus dijaga dan dikembangkan hingga saat ini.
Desa Donomulyo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang
Deskripsi Singkat:Profil Desa Donomulyo, Kecamatan Secang, Magelang. Wilayah agraris subur yang dikenal sebagai pusat budidaya ikan air tawar dan pertanian padi. Temukan geliat ekonomi, potensi perikanan, serta kehidupan masyarakatnya yang harmonis.
Tiga Poin Utama:
Sentra Perikanan Air Tawar: Desa Donomulyo merupakan pusat unggulan budidaya ikan air tawar di Kecamatan Secang, dengan komoditas utama seperti lele, nila, dan gurami yang menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Basis Pertanian Padi: Didukung oleh kondisi geografis yang subur dan sistem irigasi yang baik, sektor pertanian padi menjadi fondasi ketahanan pangan dan mata pencaharian utama bagi sebagian besar masyarakat desa.
Lokasi Strategis: Terletak di persimpangan jalur vital yang menghubungkan Magelang, Semarang, dan Temanggung, Desa Donomulyo memiliki keuntungan geografis yang mendukung mobilitas penduduk dan distribusi hasil ekonomi.
Desa Donomulyo Secang: Mengungkap Potensi Perikanan di Jantung Agraris Magelang
Desa Donomulyo, yang berlokasi strategis di Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menjelma sebagai sebuah kawasan perdesaan yang dinamis dengan potensi ekonomi yang khas. Dikenal luas sebagai salah satu sentra budidaya ikan air tawar terkemuka di wilayahnya, Donomulyo berhasil memadukan keunggulan agrarisnya dengan inovasi di bidang perikanan. Desa ini menjadi bukti nyata bagaimana pemanfaatan sumber daya alam secara optimal mampu menciptakan ekosistem ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan. Berada di jalur persimpangan yang ramai, Donomulyo tidak hanya hidup dari lahan pertaniannya yang subur, tetapi juga dari kolam-kolam ikan yang menjadi sumber kesejahteraan bagi ratusan warganya.
Geografi dan Kondisi Wilayah
Secara administratif, Desa Donomulyo memiliki luas wilayah sekitar 159 hektare atau 1,59 kilometer persegi. Topografi wilayahnya didominasi oleh dataran rendah yang subur, menjadikannya lahan yang sangat cocok untuk pertanian tanaman pangan dan, yang paling utama, pengembangan budidaya perikanan darat. Kondisi tanah dan ketersediaan sumber daya air yang melimpah menjadi faktor kunci yang menopang kedua sektor andalan tersebut.Letak Desa Donomulyo sangat strategis karena berada di titik pertemuan penting. Wilayahnya berbatasan langsung dengan beberapa desa lain di Kecamatan Secang. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Pucang. Sementara di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Madusari. Batas di sebelah selatan ialah Desa Candiretno, dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa Girikulon. Keunggulan utama dari lokasi desa ini yakni dilewatinya oleh dua jalur jalan raya utama: Jalan Raya Magelang-Semarang dan Jalan Raya Secang-Temanggung. Posisi di "Simpang Tiga Secang" ini menjadikan Donomulyo sebagai gerbang dan area perlintasan yang ramai, membuka peluang besar bagi sektor perdagangan dan jasa serta memudahkan akses distribusi hasil bumi dan perikanan ke berbagai daerah.
Demografi dan Struktur Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan terbaru, jumlah penduduk Desa Donomulyo tercatat sebanyak 4.298 jiwa. Dengan luas wilayah yang relatif tidak terlalu besar, yakni 1,59 kilometer persegi, maka kepadatan penduduknya mencapai angka 2.703 jiwa per kilometer persegi. Tingkat kepadatan yang sangat tinggi ini menunjukkan bahwa Donomulyo merupakan kawasan permukiman yang padat, di mana lahan dimanfaatkan secara intensif baik untuk hunian maupun kegiatan ekonomi.Struktur kependudukan didominasi oleh masyarakat usia produktif yang mayoritas menggantungkan hidupnya pada sektor perikanan, pertanian, perdagangan, dan jasa. Tingginya aktivitas ekonomi di sepanjang jalan utama turut membentuk karakteristik masyarakat yang terbuka dan adaptif. Kehidupan sosial di Donomulyo berjalan dengan harmonis, diwarnai oleh semangat gotong royong dan kebersamaan yang kuat. Komunitas masyarakat, baik melalui kelompok tani (poktan), kelompok pembudidaya ikan (pokdakan), maupun organisasi keagamaan, menjadi wadah interaksi sosial yang mempererat hubungan antarwarga dan mendukung kemajuan desa secara kolektif.
Potensi Ekonomi: Pusat Ikan Air Tawar dan Pertanian
Kekuatan ekonomi Desa Donomulyo bertumpu pada dua sektor utama: perikanan dan pertanian. Desa ini telah lama masyhur sebagai sentra budidaya ikan air tawar di Kabupaten Magelang. Hampir di setiap sudut desa dapat ditemukan kolam-kolam ikan yang dikelola oleh masyarakat, baik secara perorangan maupun kelompok. Komoditas utama yang dibudidayakan meliputi ikan lele, nila, dan gurami, yang permintaannya selalu tinggi di pasaran.Seorang pembudidaya ikan dari desa setempat menyatakan, "Kami sudah puluhan tahun menekuni usaha budidaya ikan ini. Air di sini bagus, jadi pertumbuhan ikannya juga cepat. Hasil panen biasanya langsung diambil oleh para pedagang dari pasar-pasar di Magelang, Temanggung, bahkan sampai Semarang." Aktivitas budidaya ini menciptakan rantai ekonomi yang panjang, mulai dari penyedia benih, produsen pakan, pembudidaya, hingga pedagang ikan. Keberadaan Balai Benih Ikan (BBI) di wilayah Secang juga turut mendukung perkembangan sektor perikanan di Donomulyo melalui penyediaan benih unggul dan pendampingan teknis.Di samping perikanan, sektor pertanian tetap menjadi fondasi yang kokoh. Lahan persawahan yang subur menghasilkan padi berkualitas yang menopang ketahanan pangan lokal. Para petani yang terorganisir dalam kelompok tani secara rutin mengelola lahan mereka dengan sistem irigasi yang tertata baik. Kombinasi antara sektor perikanan yang inovatif dan pertanian yang stabil menjadikan struktur ekonomi Desa Donomulyo sangat tangguh dan berdaya saing.
Pemerintahan dan Pembangunan Desa
Roda pemerintahan Desa Donomulyo berjalan di bawah kepemimpinan seorang kepala desa dan didukung oleh jajaran perangkat desa yang aktif melayani masyarakat. Kantor desa menjadi pusat administrasi, perencanaan, dan koordinasi seluruh program pembangunan. Visi pembangunan desa diarahkan untuk memperkuat potensi unggulan yang sudah ada, terutama di sektor perikanan dan pertanian, seraya meningkatkan kualitas infrastruktur dan sumber daya manusia.Pemanfaatan alokasi Dana Desa dan bantuan lainnya dari pemerintah daerah difokuskan pada proyek-proyek yang memiliki dampak langsung terhadap ekonomi warga. Ini termasuk pemeliharaan dan pembangunan jalan lingkungan untuk mempermudah akses ke area kolam dan sawah, perbaikan saluran irigasi untuk menjamin ketersediaan air, serta program pemberdayaan untuk UMKM. Pemerintah desa juga berperan aktif sebagai jembatan antara para pembudidaya ikan dengan dinas terkait untuk mendapatkan pelatihan, bantuan teknis, dan akses pasar yang lebih luas. Komitmen ini menunjukkan upaya serius untuk menjadikan Donomulyo sebagai desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.
Kehidupan Sosial dan Keagamaan
Kehidupan masyarakat Desa Donomulyo dilandasi oleh nilai-nilai keagamaan dan sosial yang kuat. Sebagai komunitas yang mayoritas penduduknya beragama Islam, masjid dan musala memegang peranan sentral tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial kemasyarakatan. Kegiatan seperti pengajian rutin, peringatan hari besar keagamaan, dan lembaga pendidikan Al-Qur`an (TPQ) untuk anak-anak menjadi pemandangan lazim yang memperkaya kehidupan spiritual warga.Semangat kebersamaan dan tolong-menolong menjadi ciri khas masyarakatnya. Tradisi gotong royong masih terpelihara dengan baik, baik dalam kegiatan skala kecil seperti membersihkan lingkungan hingga membantu tetangga yang sedang memiliki hajatan. Lokasinya yang strategis di jalur perlintasan juga membuat masyarakat Donomulyo terbiasa berinteraksi dengan pendatang, membentuk karakter yang terbuka namun tetap memegang teguh norma dan adat istiadat lokal. Harmoni antara kegiatan ekonomi yang dinamis dan kehidupan sosial yang religius menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tumbuh dan berkembang.
